Pembimbing Haji Diminta Dampingi Manasik dari Tanah Air

    Pembimbing Haji Diminta Dampingi Manasik dari Tanah Air
    Pembimbing Haji Diminta Dampingi Manasik dari Tanah Air

    BANYUMAS - Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag) Dr.H Musta’in Ahmad SH.MH mengatakan pembimbing manasik haji harus memahami kondisi dan permasalahan Real yang dihadapi calon jamaah haji sebelum berangkat maupun saat di Tanah Suci, Arab Saudi.

    "Sertifikasi tidak hanya teori, Peserta benar-benar diberi pemahaman praktis agar mereka bisa menjelaskan hal ihwal manasik haji secara lengkap kepada jamaah, termasuk kondisi Real dan problematika di Mekkah dan Madinah, " tegas Musta’in saat menjadi narasumber Sertifikasi Pembimbing Haji Profesional Angkat IV di Hotel Surya Yudha, Purwokerto, Banyumas, Jumat, (14/02/2025).

    Menurut mantan Kepala Kanwil Kemenag Jateng itu pembimbing haji agar mendampingi manasik jamaah sejak di Tanah Air.

    ‘’Menggapai haji mabnrur yang berdampak tidak hanya pribadinya tetapi berdampak pada keluarga dan lingkungan bahkan berdampak bagi kehidupan berbangsa dan bernagara. Karena itu jamaah haji harus tahu ilmu dan beribadah secara fisik menemukan sisi spiritualitas yaitu memperkuat nilai-nilai nasionalisme, ’’ kata Musta’in.

    Pada masa kemerdekaan, jamaah haji yang kembali ke Tanah Air itu menjadi penggerak kemasyarakat peribadahan cinta tanah air pembela terdepan NKRI.

    ‘’Situasi itu juga  harus tergambar para haji yang menyandang predikat haji mabrur untuk saat ini, ’’ katanya.

    Dekan Fakultas Dakwah UIN Prof KH Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto Prof Dr Muskinul Fuad melaporkan, Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Profesional Angkatan ke-IV, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan ibadah haji di Indonesia.

    ‘’Program ini merupakan hasil kerja sama antara Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama RI, Fakultas Dakwah UIN Saizu, dan Pengurus Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PW IPHI) Jawa Tengah, ’’ katanya.

    Sertifikasi yang berlangsung pada 8-14 Februari 2025 diikuti 55 peserta dari berbagai daerah, termasuk Kabupaten Banyumas, Cilacap, Wonosobo, Purbalingga, Kebumen, Tangerang, Lampung, dan Samarinda Kalimantan Timur.

    ‘’Tujuan utama program ini untuk menghasilkan pembimbing manasik haji yang kompeten dan profesional, sehingga mereka dapat memastikan pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan ajaran syariat, ’’ terangnya.

    Rektor UIN Saizu Purwokerto, Prof Dr Ridwan Ketika menutup kegiatan itu berharap sertifikasi tersebut dapat menjadi model bagi daerah lain dalam menyelenggarakan pelatihan serupa.

    Dengan semakin banyaknya pembimbing yang tersertifikasi, layanan bimbingan haji akan semakin profesional, sehingga calon jamaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan lebih nyaman dan sesuai dengan tuntunan agama.

    Wakil Sekretaris PW IPHI Jawa Tengah, Agus Fathuddin Yusuf menghargai kerja sama UIN Saizu, IPHI Jateng dan Dirjen PHU Kementerian Agama RI.

    "Kami berharap kualitas pembimbing manasik haji terus meningkat dan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah. Pembinaan akan terus dilakukan agar mereka selalu siap mendampingi jamaah haji, " ujar Agus Fathuddin.

    Langkah Strategis
    Direktur Jenderal PHU Kemenag RI, Prof Dr Hilman Latief, menyatakan sertifikasi merupakan langkah strategis untuk meningkatkan profesionalisme pembimbing manasik haji.

    "Pembimbing memiliki peran penting dalam memastikan ibadah haji sesuai dengan tuntunan agama. Oleh karena itu, program ini sangat penting dalam meningkatkan standar pelayanan, " pesanya.

    Rektor UIN Saizu, Prof Dr Ridwan menambahkan peran kampus dalam program itu merupakan kontribusi nyata dalam mendukung penyelenggaraan haji yang berkualitas.

    "Kami bangga dapat berperan dalam mencetak pembimbing manasik haji yang profesional dan berkompeten, " imbuhnya.

    Selama pelatihan, peserta mendapat materi yang mendalam mengenai filosofi dan hikmah haji, fiqih haji dan umrah, manajemen bimbingan haji, strategi dan masalah yang dihadapi dalam pembimbingan haji, serta pengenalan budaya dan komunikasi dalam bahasa Arab dan Inggris.

    Sertifikasi melibatkan berbagai pihak, termasuk Ditjen PHU, IPHI, akademisi, praktisi, dan tokoh masyarakat.

    Proses sertifikasi juga melibatkan empat asesor yang bertugas menilai kompetensi peserta.

    Mereka yang dinyatakan lulus menerima sertifikat resmi sebagai Pembimbing Manasik Haji Profesional, yang akan ditandatangani Dirjen PHU Kemenag RI.

    Muskinul Fuad melaporkan, selama pelatihan, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam memahami setiap aspek bimbingan manasik haji.

    (N.Son/Agus F/Djarmanto-YF2DOI)

    jawa tengah banyumas manasik haji dekan uin saizu purwokerto informasi haji banyumas berita banyumas terkini
    Narsono Son

    Narsono Son

    Artikel Sebelumnya

    BPC PHRI Banyumas Bersama Polresta laksanakan...

    Artikel Berikutnya

    Usai dilantik jadi Bupati Banyumas, Sadewo...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    PERS.CO.ID: Jaringan Media Jurnalis Independen
    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan
    Ciptakan Situasi Wilayah Tetap Kondusif, Kodim 1710/Mimika BKO Polres Laksanakan Apel Gelar Pasukan Jelang Putusan Sengketa Pilkada
    Prof. Dr. H. Suriansyah Murhaini Soroti Prinsip Dominis Litis dan Tantangan Penegakan Hukum
    Presiden Petisi Ahli Apresiasi Permintaan Maaf Band Sukatani kepada Polri

    Ikuti Kami